Kamis, 16 Mei 2024

INFORMASI :

Selamat Datang di Website Desa Rowokele Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen  Kunjungi website kami di https://rowokele.kec-rowokele.kebumenkab.go.id/ dan channel youtube PEMDES ROWOKELE Pelayanan Masyarakat di Kantor Desa Rowokele Pukul 08:00 WIB s/d 12:00 WIB dan Pukul 13:00 WIB s/d 15:00 WIB  Patuhi Protokol Kesehatan. PASSWORD BALAI DESA WIFI : enamenamenam*#  

PROFIL ADAT ISTIADAT DI DESA ROWOKELE

PROFIL ADAT ISTIADAT DI DESA ROWOKELE

Di Desa Rowokele masih terdapat adat istiadat yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Rowokele secara turun temurun antara lain :

1. MERDI DESA / SURAN

Merdi Desa atau Suran merupakan adat tradisi masyarakat Desa Rowokele sebagai ucapan rasa syukur masyarakat atas karunia yang telah di berikan oleh Tuhan YME dan permohonan Do’a kepada Alloh SWT agar masyarakat Desa Rowokele kedepan di beri kesehatan dan dijadikan Desa yang aman, tentram, hasil panen melimpah, gemah ripah loh jinawi. Merdi Desa dilaksanakan setiap tahun di awal kalender Islam/Hijriyah yaitu di bulan Muharam atau orang jawa mengenalnya dengan sebutan bulan Suro.

Rangkaian acara yang dilaksanakan adalah :

- Pagi hari sekitar Jam 10.00 diawali dengan Tasyakuran / Kenduri yang dihadiri oleh Kepala Desa beserta Perangkat Desany, Ketua BPD dan Anggotanya, Lembaga Desa dan warga Desa Rowokele serta Muspika Kecamatan Rowokele.

- Kemudian malam harinya dilanjutkan dengan acara Pengajian pukul 20.00 - 22.00 wib dan dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.

2. SADRANAN / NYADRAN / SA’BANAN

Rangkaian acara yang dilaksanakan adalah :

- Tasyakuran / Kenduri yang dilaksanakan oleh masing-masing lingkungan RT, bahkan ada lingkungan RT yang masih kental adat istiadat nyadran nya yaitu dengan menyembelih Kambing untuk acara tasyakurannya. Seiring dengan berjalannya waktu sebagian lingkungan RT sudah meninggalkan adat menyembelih kambing tetapi masih mengadakan tasyakuran dengan “ Ingkung Ayam/ Ngrasul “

- Bersih Makam

Kegiatan membersihkan Makam yang dilaksanakan oleh warga Desa Rowokele pada bulan Sa’ban, sebagian besar dilaksanakan pada hari Minggu pagi, setelah selesai membersihkan makam kemudian dilanjutkan dengan makan bersama “ Nasi Tumpeng Bosok “ yang di buat oleh warga Desa Rowokele.

3. SYAWALAN

Tradisi yang dilaksanakan setiap tahun berupa Silaturahmi di bulan Syawal

- Lebaran Idul Fitri hari pertama warga masyarakat bersilaturahmi ke tetangga dan sanak saudara untuk saling maaf memaafkan.

- Lebaran Idul Fitri hari Kedua Silaturahmi Pemerintah Desa Rowokele dengan masyarakatnya 

4. SAMBATAN

Sambatan adalah gotong royong yang dilaksanakan oleh warga Desa Rowokele dalam membangun atau memperbaiki rumah warga.

5. PROSESI KELAHIRAN

- NGUPATI / MAPATI

Adat / tradisi / tasyakuran ketika usia kehamilan menginjak 4 ( empat ) bulan

Tujuannya adalah berdo’a bersama agar ibu dan janin yang dikandungnya selamat hingga persalinan nantinya.

- MITONI / KEBA

Adat / tradisi / tasyakuran ketika usia kehamilan 7 ( tujuh ) bulan

Tujuannya adalah permohonan Do’a agar di beri  kesehatan ibu dan janinnya serta diberi kelancaran dalam persalinannya.

- MUPUTI 

Adalah adat/tradisi ketika bayi sudah lahir di hari ke-7 dimana pusar bayi di anggap sudah puput/terlepas dan sekaligus memberi nama bayi dengan nama yang indah.

Di acara muputi biasanya dilaksanakan potong rambut bayi yang di iringi dengan lantunan Al Barjanji

- AMONG-AMONG

Dilaksanakan selapan hari setelah bayi lahir sampai dengan umur 1 tahun

Among-among adalah makan bersama anak-anak kecil dengan menu nasi, kluban, gesek, kedele dan telur yang disajikan di tampah.

6. PROSESI KEMATIAN

- Proses Pemakaman diawali dengan upacara untab jenasah

- Yasin Tahlil di hari Ke- 1  sampai dengan hari ke- 7

- Yasin Tahlil di hari Ke-40

- Yasin Tahlil di hari ke-100

- Yasin Tahlil 1 tahun ( Mendak pisan )

- Yasin Tahlil 2 tahun ( Mendak pindo )

- Yasin Tahlil 1000 hari ( Nyewu )

7. TIRAKATAN pada Malam Peringatan HUT RI

Dilaksanakan Do’a bersama oleh warga Desa Rowokele di Balai Desa ataupun dilingkungan masing-masing RT/RW.

TIRAKATAN pada Malam Peringatan HUT RI
Dilaksanakan Do’a bersama oleh warga Desa Rowokele di Balai Desa ataupun dilingkungan masing-masing RT/RW.
7 BROKOIH

Brokoih berasal dari kata Barokah. Yaitu kenduri yang dilaksanakan oleh orang tua yang putra putri nya sudah menikah semua. Brokoih merupakan salah satu wujud rasa syukur orang tua kepada Allah SWT yang telah berhasil menikahkan semua putra putri mereka. Dan Brokoih di laksanakan pada bulan Muhharam/ Suro di mhari lahir dan weton sang ibu.

 

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Arsip BUDAYA

Statistik Pengunjung